Jumat, 17 Maret 2017

Perkembangan Akuntansi Internasional

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Internasional
Menurut Mardi (2011:14), Akuntansi merupakan proses pengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun non bisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Juga American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan pelaporan informasi ekonomi yang mamungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (V. Wiratna, 2016:2).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak dalam maupun luar perusahaan / organisasi.
Pengertian akuntansi internasional adalah akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia. (Iqbal, Melcher & Elmallah, 1997:18)
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standar akuntasi di semua negara, termasuk prinsip akuntasi yang ditetapkan di tiap-tiap negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan faktor perbedaan geografi, politik, ekonomi, sosial, dan hukum. Maka dari itu, mau tidak mau akuntan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua negara. [pendekatan akuntansi internasional menurut weirich (Belkaoui, 1985)]
Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." ("Sayalah pembaharu dan penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak di sini, di London pada 14 Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat, dan diangkat oleh seorang Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada risalahnya, yang kemudian mengajarkan Aritmatika, dan buku ini di paroki Saint Ollaves di Marko Lane.") John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada abad ke-19 berkembang pula "Depreciation Accountting" dan pada tahun 1877, Garke dan Fells menulis buku "Factory Account". pada abad ke-20 akuntansi berkembang di Inggris dan Amerika Serikat dengan menjadi dua cabang yaitu Financial Accounting dan Cost Accounting. Cost Accounting berkembang pula sebagai dasar keputusan manajemen. Sehingga pada tahun 1950an berubah nama menjadi "Management Accounting".
Pembukuan rangkap mulai dikenal di indonesia sejak akhir abad ke-20 sejak dimulainya penjajahan Belanda. Lalu pada tahun 1930an pada masa resesi dunia, di Amerika Serikat timbul keperluan akan prinsip-prinsip Akuntansi yang mendasari laporan keuangan. Newyork Security Exchange dan American Institute of Accountans bekerjasama untuk menyusun standar-standar akuntansi guna memperbaiki informasi yang diberikan laporan keuangan.
Pada saat ini, demi terciptanya harmonisasi atas standar akuntansi internasional, dikeluarkanlah IFRS (International Financial Reporting Standard) dulunya dikenal dengan nama International Accounting Standard (IAS).
Sejarah IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi, dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal dengan nama International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang dikenal dengan International Accounting Standards Committee (IASC) pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret 2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee) Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB. Standar yang masih tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard  Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi (dengan mengubah konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan akuntansi yang lebih independen dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari IASC Constitution yang baru dan menetapkan non-profit Delaware corporation yang diberi nama International Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April 2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International Accounting Standards.
IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan keuangan global yang berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi IAS dan SIC yang ada. IASB terus mengembangkan standar yang disebut dengan IFRS. Jadi IFRS adalah termasuk standar dan interpretasi yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC Interpretations yang diterbitkan berdasarkan konstitusi sebelumnya.
Perkembangan IFRS di Indonesia
Menurut Sri Mulyani, konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu di dukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. “kalau standar itu dibutuhkan dan akan meningkatkan posisi indonesia sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu dilakukan” ujarnya.
Menurut Rudy Suryanto, SE, M.Acc, AKT (dosen program studi akuntansi UMY). Sebenarnya penerapan IFRS di indonesia telah di mulai secara bertahap sejak tahun 2007, namunakan diterapkan penuh tahun 2012.
Saat standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah. Yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah standard nasional (rujukan pertama). Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu Standard internasional telah bergerak maju.
Dengan pengadopsian IFRS memang diperuntukkan sebagai contoh bahwa dalam hidup kita memang mengalami perubahan, dan perubahan ini terjadi akibat adanya perkembangan dari segala aspek. Namun dalam mengadopsi IFRS , sayangnya masih terdapat pihak-pihak yang mungkin menentangnya, contoh alasannya adalah pemahaman yang mungkin masih dirasa kurang. Mengapa tidak, IFRS ini dalam penjelasannya masih menggunakan bahasa Inggris yang berarti kita harus menerjemahkannya kedalam bahasa yang sesuai dengan Negara yang akan menganutnya. Dengan ini, permasalahannya adalah kita memerlukan banyak waktu untuk menerjemahkan. Serta anggapan bahwa dengan pengubahan ini menimbulkan biaya yang lumayan besar, karena inilah pengadopsian IFRS di Indonesia belum berjalan.
Referensi:
Course Hero - Akuntansi Internasional (https://www.coursehero.com/file/19875240/Akuntansi-Internasional-Bab-I-sd-VIpptx/) diakes pada 17/03/2017
Course Hero - Tujuan IFRS (https://www.coursehero.com/file/p39kms1/Tujuan-IFRS-Tujuan-IFRS-adalah-memastikan-bahwa-laporan-keuangan-dan-laporan/) diakses pada 17/03/2017
Pengertian Akuntansi Internasional Menurut Para Ahli | Belajar Akuntansi Online (http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-akuntansi-internasional-menurut-para-ahli/) diakses pada 16/03/2017
Pengertian & Sejarah Akuntansi (http://www.zonasiswa.com/2015/01/pengertian-sejarah-akuntansi.html) diakses pada 16/03/2017
V. Wiratna Sujarweni. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Resti Octavitriasa. 2015. Sejarah Perkembangan SAK dan IFRS Di Indonesia. (http://octavitrisaaa.blogspot.co.id/2015/07/sejarah-perkembangan-sak-dan-ifrs-di.html) diakses pada 16/03/2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar