PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pengertian Akuntansi
dan Akuntansi Internasional
Menurut Mardi (2011:14),
Akuntansi merupakan proses pengidentifikasi, mengukur, mencatat dan
mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis
maupun non bisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi
bisnis tersebut (pengguna informasi.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan
akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara
tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya
bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Juga American Accounting Association (AAA)
mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan
pelaporan informasi ekonomi yang mamungkinkan adanya penilaian-penilaian dan
keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut
(V. Wiratna, 2016:2).
Berdasarkan uraian diatas
dapat disimpulkan bahwa Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan
pelaporan kegiatan ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan yang berguna bagi pihak dalam maupun luar perusahaan / organisasi.
Pengertian akuntansi
internasional adalah akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar negara
dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara
yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia.
(Iqbal, Melcher & Elmallah, 1997:18)
Akuntansi internasional
adalah akuntansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standar
akuntasi di semua negara, termasuk prinsip akuntasi yang ditetapkan di
tiap-tiap negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan faktor perbedaan
geografi, politik, ekonomi, sosial, dan hukum. Maka dari itu, mau tidak mau
akuntan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua negara.
[pendekatan akuntansi internasional menurut weirich (Belkaoui, 1985)]
Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni
yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping)
- sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 -
1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan
bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui
dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan
instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari
Southwark, yang termuat perkataanya, "I
am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London
the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh
Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught
Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane."
("Sayalah pembaharu dan penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak
di sini, di London pada 14 Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat,
dan diangkat oleh seorang Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada
risalahnya, yang kemudian mengajarkan Aritmatika, dan buku ini di paroki Saint
Ollaves di Marko Lane.") John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip
akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan
ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada abad ke-19 berkembang pula
"Depreciation Accountting"
dan pada tahun 1877, Garke dan Fells menulis buku "Factory Account". pada abad ke-20 akuntansi berkembang di
Inggris dan Amerika Serikat dengan menjadi dua cabang yaitu Financial Accounting dan Cost Accounting. Cost Accounting berkembang pula sebagai dasar keputusan manajemen.
Sehingga pada tahun 1950an berubah nama menjadi "Management Accounting".
Pembukuan rangkap mulai dikenal
di indonesia sejak akhir abad ke-20 sejak dimulainya penjajahan Belanda. Lalu
pada tahun 1930an pada masa resesi dunia, di Amerika Serikat timbul keperluan
akan prinsip-prinsip Akuntansi yang mendasari laporan keuangan. Newyork Security Exchange dan American Institute of Accountans
bekerjasama untuk menyusun standar-standar akuntansi guna memperbaiki informasi
yang diberikan laporan keuangan.
Pada saat ini, demi terciptanya
harmonisasi atas standar akuntansi internasional, dikeluarkanlah IFRS (International Financial Reporting Standard)
dulunya dikenal dengan nama International
Accounting Standard (IAS).
Sejarah IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar,
interpretasi, dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi
internasional yang dikenal dengan International
Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk
IFRS dulunya dikenal dengan nama International
Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang dikenal
dengan International Accounting Standards
Committee (IASC) pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret
2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee) Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti
oleh IASB. Standar yang masih tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB).
Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi
Internasional (IFAC).
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC
melakukan restrukturisasi (dengan mengubah konstitusi, strategi, struktur dan
nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan akuntansi yang lebih independen
dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari IASC
Constitution yang baru dan menetapkan non-profit
Delaware corporation yang diberi nama International
Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April
2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International Accounting Standards.
IASB berkeinginan untuk
membentuk satu standar pelaporan keuangan global yang berkualitas. Selama
pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi IAS dan SIC yang ada.
IASB terus mengembangkan standar yang disebut dengan IFRS. Jadi IFRS adalah
termasuk standar dan interpretasi yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC
Interpretations yang diterbitkan berdasarkan konstitusi sebelumnya.
Perkembangan IFRS
di Indonesia
Menurut Sri Mulyani, konvergensi
akuntansi Indonesia ke IFRS perlu di dukung agar Indonesia mendapatkan
pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut
standar ini. “kalau standar itu dibutuhkan dan akan meningkatkan posisi
indonesia sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan
pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu
perlu dilakukan” ujarnya.
Menurut Rudy Suryanto, SE,
M.Acc, AKT (dosen program studi akuntansi UMY). Sebenarnya penerapan IFRS di
indonesia telah di mulai secara bertahap sejak tahun 2007, namunakan diterapkan
penuh tahun 2012.
Saat standard internasional
tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah. Yang
menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard
nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah standard nasional
(rujukan pertama). Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard
internasional, namun seiring waktu Standard internasional telah bergerak maju.
Dengan pengadopsian IFRS memang
diperuntukkan sebagai contoh bahwa dalam hidup kita memang mengalami perubahan,
dan perubahan ini terjadi akibat adanya perkembangan dari segala aspek. Namun
dalam mengadopsi IFRS , sayangnya masih terdapat pihak-pihak yang mungkin
menentangnya, contoh alasannya adalah pemahaman yang mungkin masih dirasa
kurang. Mengapa tidak, IFRS ini dalam penjelasannya masih menggunakan bahasa
Inggris yang berarti kita harus menerjemahkannya kedalam bahasa yang sesuai
dengan Negara yang akan menganutnya. Dengan ini, permasalahannya adalah kita
memerlukan banyak waktu untuk menerjemahkan. Serta anggapan bahwa dengan
pengubahan ini menimbulkan biaya yang lumayan besar, karena inilah pengadopsian
IFRS di Indonesia belum berjalan.
Referensi:
Course Hero - Akuntansi
Internasional
(https://www.coursehero.com/file/19875240/Akuntansi-Internasional-Bab-I-sd-VIpptx/)
diakes pada 17/03/2017
Course Hero - Tujuan IFRS
(https://www.coursehero.com/file/p39kms1/Tujuan-IFRS-Tujuan-IFRS-adalah-memastikan-bahwa-laporan-keuangan-dan-laporan/)
diakses pada 17/03/2017
Pengertian Akuntansi
Internasional Menurut Para Ahli | Belajar Akuntansi Online
(http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-akuntansi-internasional-menurut-para-ahli/)
diakses pada 16/03/2017
Pengertian & Sejarah
Akuntansi (http://www.zonasiswa.com/2015/01/pengertian-sejarah-akuntansi.html)
diakses pada 16/03/2017
V. Wiratna Sujarweni. 2016.
Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Mardi. 2014. Sistem Informasi
Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Resti Octavitriasa. 2015. Sejarah
Perkembangan SAK dan IFRS Di Indonesia. (http://octavitrisaaa.blogspot.co.id/2015/07/sejarah-perkembangan-sak-dan-ifrs-di.html)
diakses pada 16/03/2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar