Senin, 20 Maret 2017

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL: AKUNTANSI KOMPARATIF

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
AKUNTANSI KOMPARATIF MEMBANDINGKAN STANDAR AKUNTANSI EROPA
(Contoh Kasus Pada Prancis, Belanda dan Inggris)

Nama                   : Dani Jaya Putra
NPM                    : 22213008
Kelas                    : 4EB28
Dosen                   : Budiasih, SE., MMSi.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016

PENDAHULUAN

Akuntansi komparatif Eropa berfokus pada lima anggota Uni Eropa (EU) yang terdiri dari: Republik Ceko, Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris. Alasan mengapa negara-negara tersebut yang menjadi fokus dalam akuntansi komparatif Eropa:
1.    Perancis, Jerman, dan Belanda merupakan anggota asli di Masyarakat Ekonomi Eropa (Europan Economic Community) saat didirikan pad atahun 1957. Lalu Inggris bergabung pada tahun 1973. Keempat negara tersebut adalah beberapa pendiri International Accounting Standart Committee (lebih dikenal dengan International Accounting Standart Board / IASB)
2.    Republik Ceko merupakan negara yang perekonomian terbilang “berkembang”. Pada tahun 1989 saat blok Soviet terpecah, negara ini berubah dari ekonomi terencana menjadi ekonomi pasar. Perkembangan akuntansi disana merepresentasikan negara-negara pecahan Uni Soviet. Republik Ceko bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004.

PEMBAHASAN

Pengamatan Tentang Standar dan Praktek Akuntansi

Standar akuntansi adalah regulasi atau peraturan (sering sekali termasuk hukum dan anggaran dasar) yang mengatur pengolahan laporan keuangan. Jadi standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari apa yang diharuskan standar. Sedikitnya ada tiga alasan untuk hal ini.   
Pertama, di banyak negara hukuman untuk kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak dipaksa. Kedua, perusahaan bisa dengan sukarela melaporkan lebih banyak informasi daripada yang diharuskan. Ketiga, beberapa negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut bisa menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih baik. Untuk memeperoleh gambaran yang lengap tentang bagaimana akuntansi bekerja dalam sebuah negara, kita harus memeperhatikan proses penyusunan standar akuntansi, standar akuntansi yang menjadi hasilnya, dan praktik aktualnya. Audit menembahkan kredibilitas pada laporan keuangan.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sektor umum dan sektor umum dan swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lainnya yang dipengaruhi oleh proses pelaporan keuangan, seperti pengguna dan penyusun  laporan keuangan dan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi keamanan. Pasar saham bisa mempengaruhi proses tersebut dan bisa berada pada sektor umum dan swasta, bergantung pada negaranya. Peran dan pengaruh kelompok-kelompok ini dalam menyusun standar akuntansi berbeda di setiap negara. Perbedaan ini membantu menjelaskan kenapa setiap standar berbeda di seluuh dunia.
Hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu nergerak dalam gerakan sat arah. Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; di kasus lain, standar diambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan pasar, seperti tekanan-tekanan yang berhubbungan dengan persaingan pendapatan dalam pasar modal. Perusahaan-perusahaan yang bersaing bisa begitu saja memberikan informasi di luar apa yang diharuskan sebagai tangggapan terhadap permintaan informasi oleh investor dan lainnya. Jika permintaan akan informasi tersebut cukup kuat, standar bisa diubah untuk menutup informasi yang awalnya bersifat sukarela.

IFRS dalam Uni Eropa

Pada thun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dipasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan konsolidasi mereka yang dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratan ini bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar tetapi termasuk laporan keuangan perusahaan lain.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan penjelasan. Ungkapan catatan harus mencakup:
  1. Kebijakan Akuntansi yang diikuti
  2. Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
  3. Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.


Pengukuran Akuntansi

Metode Akuisisi (pembelian)
Goodwill dikapitalisasi atau diamortisasi.
Aset berwujud dan tidak berwujud dinilai berdasarkan biaya.
Persediaan dinilai pada biaya rendah (FIFO) atau metode rata-rata.
Biaya riset dan pengembangan dikapitalisasi.
Pajak penghasilan yang ditangguhkan diberikan sepenuhnya untuk semua selisih sementara


Perancis

Perancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale Général (kode akuntansi nasional) formal yang pertama pada bulan September 1947. Revisi dilakukan dan berlaku mulai 1957. Revisi lebih lanjut ditetapkan pada tahun 1982 dibawah pengaruh Perintah Keempat dari Uni Eropa. Pada tahun 1986 kode akuntansi itu diperluas untuk melaksanakan ketentuan Perintah Ketujuh Uni Eropa pada laporan keuangan konsolidasi, dan selanjutnya direvisi pada tahun 1999. Akuntansi nasional Perancis diatur dalam Plan Comptale Général, berisi:
a.    Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
b.    Definisi asset, uutang, ekuitas pemegang saham, pendapatan, dan pengeuaran
c.    Aturan-aturan valuasi dan pengakuan
d.   Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang telah distandarisasi
e.    Contoh laporan keuangan dan peraturan presentasinya.
Dasar utama untuk regulasi akuntansi di Perancis adalah Undang-Undang Akuntansi 1983 da Dekrit Akuntansi 1983 yang menjadikan Plan Compatble General suatu kewajiban bagi semua perusahaan. Catatan akuntansi yang secara hukum memberikan bukti dan verifikasi, dianggap sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan. Undang-undang perpajakan sangat mempengaruhi akuntansi di Perancis, pengeluaran bisnis bisa dikurangi untuk pajak hanya jika benar-benar dilakukan dalam laporan keuangan tahunan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada 5 organisasi besar yang terlibat dalam penyusunan standar di Perancis:
1.    Counseil National de la Comptabilité, atau CNC (Badan Akuntansi Nasinal)
2.    Comité de la Réglementation Comptable, atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
3.    Autorité des Marches Financiers, atau AMF (Otoritas Pasar Publik)
4.    Ordre des Experts-Comptables, atau OEC (Institut Akuntan Publik
5.    Compagnie Nationale des Commissaires aux Comptes, atau CNCC (institut Nasional Undang-Undang Auditor)
CNC terdiri dari 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi, pegawai sipil, dan pemberi kerja, persatuan dagang, dan kelompok-kelompok sektor swasta lainnya. CNC mengonsultasikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan reglasi, tetapi tidak memiliki kekuatan pengaturan atau pelaksanaan.
Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang cepat unstuk standarisasi, maka CRC didirikan pad atahun 1998 yang merubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat. Regulasi CRC dipublikasikan dalam official journal of the French telah mendapat persetujuan menteri. Jadi, CRC  memiliki kekuatan pengaturan yang sebenarnya.
Profesi akuntansi dan audit telah lama dipisahkan. Akuntan dan auditor Perancis diwakili dua badan yakni OEC dan CNCC. Keduanya berpartisipasi dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC yang mewakili Perancis dalam IASB
CNCC mengeluarkan sebuah buku pegangan anggota yang berisi standar profesional yang ekstensif dan mengeluarkan pula bulletin informasi yang memmmberikan bantuan teknis.
AMF bertanggung jawab untuk mengatasi audit perusahaan-perusahaan yang terdaftar. Namun, AMF tergantung pada komite CNC, CENA untu melakukan tinjauan mutu audit demi kepentingannya. Dengan penetapa bersama AMF, CENA memeriksa audit dari setiap perusahaan yang terdaftar, sedikitnya sekali dalam 6 tahun. Pemeriksaan lebih lanjut juga dilakukan dalam kasus-kasus dimana pekerjaan auditor dianggap tidaklah sempurna.
Laporan Keuangan
Perusahaan Perancis harus melaporkan hal-hal berikut:
a.    Neraca
b.    Laporan Laba Rugi
c.    Catatan atas laporan keuangan
d.   Laporan Direktur
e.    Laporan Auditor
laporan keuangan semua perusahaan dan perseroan terbatas diatas ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokument terkait dengan pencegahan kebangkrutan dan laporan sosial, keduanya hanya ada di Perancis. Tidak ada kewajiban untuk menyatakan perubahan pada laporan posisi keuangan atau laporan arus kas. Namun, CNC merekomendasikan menyampaikan laporan arus kas, dan hampir seluruh perusahaan besar di Perancis mempublikasikannya. Laporan perusahaan secara individu atau konsodilasi keduanya diwajibkan, tetapi sebagian kecil perusahaan dikecualikan dari kewajiban laporan konsolidasi. The Code de Commerce memperbolehkan penyederhanaan laporan keuangan untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
Patokan Akuntansi
Semua perusahan Perancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan deviden dan menghitung penghasilan wajib pajak. Terdapat beberapa pengecualian, aturan Perancis mengenai laporan keuangan gabungan yang mengikuti pendekatan isi pokok laporan kewajaran penyajian daripada bentuknya. Pengecualian tersebut yakni bahwa utang untuk kepentingan pasca pekerjaan tidak harus diakui dan pinjaman keuangan tidak perlu dikapitalisasi.

Belanda

Belanda memiliki Undang-Undang Akuntansi dan persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Akuntansinyya diorientasikan ke arah kewajaran penyajian. Laporan keuangan dan akutansi pajak merupakan dua aktifitas yang terpisah. Inggris dan Amerika telah mempengaruhi akuntansi Belanda. Akuntansi di Belanda dianggap sebagai sebuah cabang ekonomi, banyak pemikiran dicurahkan untuk topik akuntansi. Pemikiran akademis memiliki pengaruh dalam praktik berjalan. Belanda merupakan penyokong awal dari Standar Internasional untuk akuntansi laporan keuangan dan laporan IASB
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar
perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan terjadi. Di antara provisi utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama suatu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai
2.    Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan usaha)
3.    Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan
4.    Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya
5.    Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya
Laporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda,  namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat:
1.    Neraca
2.    Laporan Laba Rugi
3.    Catatan-catatan Atas Lapora Keuangan
4.    Laporan Direksi
5.    Informasi lain yang direkomendasikan
Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan. Selain itu juga memberikan informasi mengenai kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar atas setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang signifikan. “Informasi lain yang direkomendasikan” harus mencakup laporan auditor dan penyisihan laba untuk tahun berjalan.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini antara lain :
a.       Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum diasuransikan
b.      Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
c.       Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan

Inggris

Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring waktu secara berturut-turut stukur hukum dan kewajiban perusahaan ditambahkan, tetapi akuntan masih dianggap masih memiliki fleskibilitas dalam mengaplikasikan penilaian profesional. Sejak tahun 1970-an,sumber penting pengembangan Undang-Undang perusahaan adalah EU Directives, dimana standar akuntansi dan penyuunan standar menjadi lebih otoritatif. Inggris merupakan negara pertama didunia yang mengembangkan profesi akuntansi serta konsep kewajaran penyajian hasil dan posisi keuangan.
Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan yang benar dan wajar) juga berasal dari Inggris. Pemikiran dan praktik akuntansi professional diekspor ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan bekas wilayah jajahan Inggris seperti Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura dan Afrika Selatan.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan sepanjang tahun. Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi, meliputi:
1.    Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
2.    Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva kewajiban dinilai secara terpisah
3.    Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan
4.    kewajiban dinilai secara terpisah
5.    Prinsip konversatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui
6.    Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
7.    Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Berikut enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
1.    The Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)
2.    The Institute of Chartered Accountants in Ireland (ICAI)
3.    The Institute of Chartered  Accountants in Scotland (ICAS)
4.    The Association of Chartered Certified Accountants (ACCA)
5.    The Chartered Institute of Manajement Accountans (CIMA)
6.    The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy (CIPFA)
Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komperhensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup :
1.    Laporan direksi,
2.    Laporan laba dan rugi dan neraca,
3.    Laporan arus kas,
4.    Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui,
5.    Laporan kebijakan akuntansi,
6.    Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
7.    Laporan auditor
Laporan direksi membahas kegiatan usaha yang utama, pembahasan atas operasi dan kemungkinan pengembangan, peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal neraca, dividen yang diusulkan, nama-nama anggota dewan direksi dan besarnya kepemilikan saham, serta kontribusi politik dan amal yang dilakukan.
Sifat lain pelaporan keuangan di Inggris adalah bahwa perusahaan berukuran kecil dan menengah dikecualikan dari banyak kewajiban pelaporan keuangan. Undang-undang Perusahaan menetapkan kriteria ukuran. Secara umum, perusahaan berukuran kecil dan menengah diperbolehkan untuk menyusun akun yang diringkas beserta informasi wajib tertentu dalam jumlah minimum. Kelompok usaha yang berukuran kecil dan menegah dikecualikan dari penyusunan laporan konsolidasi.
Pengukuran Akuntansi
1.    Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama kurang dari 20 tahun
2.    Aset-aset dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau gabungan keduanya
3.    Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya
4.    Persediaan dihitung berdasarkan FIFO atau rata-rata
5.    Pajak yang ditangguhkan dihitung menggunakan metode hutang dengan dasar provisi penuh untuk perbedaan berdasarkan waktu.

Tabel Ringkasan

Sumber:

Choi, F. D. S., & Meek, G. K. (2014). International Accounting (Seventh edition). Harlow, Essex: Pearson.

Jumat, 17 Maret 2017

Perkembangan Akuntansi Internasional

PERKEMBANGAN AKUNTANSI INTERNASIONAL
Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Internasional
Menurut Mardi (2011:14), Akuntansi merupakan proses pengidentifikasi, mengukur, mencatat dan mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi (bisnis maupun non bisnis) kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi bisnis tersebut (pengguna informasi.
American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Juga American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai proses pengidentifikasian, pengukur dan pelaporan informasi ekonomi yang mamungkinkan adanya penilaian-penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (V. Wiratna, 2016:2).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan kegiatan ekonomi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna bagi pihak dalam maupun luar perusahaan / organisasi.
Pengertian akuntansi internasional adalah akuntansi yang dilakukan untuk transaksi antar negara dengan membandingkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di negara-negara yang berlainan dan mengharmonisasikan standar akuntansi di seluruh dunia. (Iqbal, Melcher & Elmallah, 1997:18)
Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mencakup semua perbedaan prinsip, metode dan standar akuntasi di semua negara, termasuk prinsip akuntasi yang ditetapkan di tiap-tiap negara. Perbedaan akuntansi ini dikarenakan faktor perbedaan geografi, politik, ekonomi, sosial, dan hukum. Maka dari itu, mau tidak mau akuntan harus menguasai semua prinsip akuntansi yang berlaku di semua negara. [pendekatan akuntansi internasional menurut weirich (Belkaoui, 1985)]
Sejarah Akuntansi
Akuntansi sebagai suatu seni yang mendasarkan pada logika matematik - sekarang dikenal sebagai “pembukuan berpasangan” (double-entry bookkeeping) - sudah dipahami di Italia sejak tahun 1495 pada saat Luca Pacioli (1445 - 1517), yang juga dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo, mempublikasikan bukunya tentang “pembukuan” di Venice. Buku berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Sebuah buku ringkas menampilkan instruksi akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari Southwark, yang termuat perkataanya, "I am but the renuer and reviver of an ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected, published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint Ollaves parish in Marko Lane." ("Sayalah pembaharu dan penghidup kembali dari salinan kuno yang dicetak di sini, di London pada 14 Agustus 1543: dikumpulkan, dipublikasikan, dibuat, dan diangkat oleh seorang Hugh Oldcastle, Scholemaster, yang mana, muncul pada risalahnya, yang kemudian mengajarkan Aritmatika, dan buku ini di paroki Saint Ollaves di Marko Lane.") John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan ganda/double entry) adalah "after the forme of Venice".
Pada abad ke-19 berkembang pula "Depreciation Accountting" dan pada tahun 1877, Garke dan Fells menulis buku "Factory Account". pada abad ke-20 akuntansi berkembang di Inggris dan Amerika Serikat dengan menjadi dua cabang yaitu Financial Accounting dan Cost Accounting. Cost Accounting berkembang pula sebagai dasar keputusan manajemen. Sehingga pada tahun 1950an berubah nama menjadi "Management Accounting".
Pembukuan rangkap mulai dikenal di indonesia sejak akhir abad ke-20 sejak dimulainya penjajahan Belanda. Lalu pada tahun 1930an pada masa resesi dunia, di Amerika Serikat timbul keperluan akan prinsip-prinsip Akuntansi yang mendasari laporan keuangan. Newyork Security Exchange dan American Institute of Accountans bekerjasama untuk menyusun standar-standar akuntansi guna memperbaiki informasi yang diberikan laporan keuangan.
Pada saat ini, demi terciptanya harmonisasi atas standar akuntansi internasional, dikeluarkanlah IFRS (International Financial Reporting Standard) dulunya dikenal dengan nama International Accounting Standard (IAS).
Sejarah IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi, dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang dikenal dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal dengan nama International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang dikenal dengan International Accounting Standards Committee (IASC) pada kurun waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret 2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee) Interpretations. Beberapa di antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB. Standar yang masih tersisa dipandang sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard  Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi (dengan mengubah konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan akuntansi yang lebih independen dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees mengaktifkan Part B dari IASC Constitution yang baru dan menetapkan non-profit Delaware corporation yang diberi nama International Accounting Standards Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April 2001, IASB yang baru mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International Accounting Standards.
IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan keuangan global yang berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi IAS dan SIC yang ada. IASB terus mengembangkan standar yang disebut dengan IFRS. Jadi IFRS adalah termasuk standar dan interpretasi yang disetujui oleh IASB serta IAS dan SIC Interpretations yang diterbitkan berdasarkan konstitusi sebelumnya.
Perkembangan IFRS di Indonesia
Menurut Sri Mulyani, konvergensi akuntansi Indonesia ke IFRS perlu di dukung agar Indonesia mendapatkan pengakuan maksimal dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini. “kalau standar itu dibutuhkan dan akan meningkatkan posisi indonesia sebagai negara yang bisa dipercaya di dunia dengan tata kelola dan pertanggungjawaban kepada rakyat dengan lebih baik dan konsisten, tentu itu perlu dilakukan” ujarnya.
Menurut Rudy Suryanto, SE, M.Acc, AKT (dosen program studi akuntansi UMY). Sebenarnya penerapan IFRS di indonesia telah di mulai secara bertahap sejak tahun 2007, namunakan diterapkan penuh tahun 2012.
Saat standard internasional tidak berbeda dengan standard nasional, maka tidak akan ada masalah. Yang menjadi masalah, apabila standard internasional berbeda dengan standard nasional. Bila hal ini terjadi, maka yang didahulukan adalah standard nasional (rujukan pertama). Banyak pro dan kontra dalam penerapan standard internasional, namun seiring waktu Standard internasional telah bergerak maju.
Dengan pengadopsian IFRS memang diperuntukkan sebagai contoh bahwa dalam hidup kita memang mengalami perubahan, dan perubahan ini terjadi akibat adanya perkembangan dari segala aspek. Namun dalam mengadopsi IFRS , sayangnya masih terdapat pihak-pihak yang mungkin menentangnya, contoh alasannya adalah pemahaman yang mungkin masih dirasa kurang. Mengapa tidak, IFRS ini dalam penjelasannya masih menggunakan bahasa Inggris yang berarti kita harus menerjemahkannya kedalam bahasa yang sesuai dengan Negara yang akan menganutnya. Dengan ini, permasalahannya adalah kita memerlukan banyak waktu untuk menerjemahkan. Serta anggapan bahwa dengan pengubahan ini menimbulkan biaya yang lumayan besar, karena inilah pengadopsian IFRS di Indonesia belum berjalan.
Referensi:
Course Hero - Akuntansi Internasional (https://www.coursehero.com/file/19875240/Akuntansi-Internasional-Bab-I-sd-VIpptx/) diakes pada 17/03/2017
Course Hero - Tujuan IFRS (https://www.coursehero.com/file/p39kms1/Tujuan-IFRS-Tujuan-IFRS-adalah-memastikan-bahwa-laporan-keuangan-dan-laporan/) diakses pada 17/03/2017
Pengertian Akuntansi Internasional Menurut Para Ahli | Belajar Akuntansi Online (http://www.belajarakuntansionline.com/pengertian-akuntansi-internasional-menurut-para-ahli/) diakses pada 16/03/2017
Pengertian & Sejarah Akuntansi (http://www.zonasiswa.com/2015/01/pengertian-sejarah-akuntansi.html) diakses pada 16/03/2017
V. Wiratna Sujarweni. 2016. Pengantar Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Mardi. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Resti Octavitriasa. 2015. Sejarah Perkembangan SAK dan IFRS Di Indonesia. (http://octavitrisaaa.blogspot.co.id/2015/07/sejarah-perkembangan-sak-dan-ifrs-di.html) diakses pada 16/03/2017