Minggu, 14 Mei 2017

Perubahan Harga

Pengertian Perubahan Harga

Perubahan harga umum

Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).                            

Perubahan harga spesifik

Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.
Mengapa Laporan Keuangan di Masa Perubahan Harga Berpotensi Menyesatkan
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi (1) proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis, (2) anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja, dan (3) data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan. Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
1.   Kenaikan dalam proporsi pajak.
2.   Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.
3.   Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari pada pekerja.
4.   Tindakan yang merugikan dari negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan. Fungsi mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit yaitu :
1.   Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.
2.   Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.
3.   Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut
Jenis-Jenis Penyesuaian Inflasi
1.   Penyesuaian tingkat harga umum (mata uang konstan biaya historis), yaitu jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli).
2.   Penyesuaian biaya kini, yaitu pertama, aktiva dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya historis. Kedua, laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan kompenen pajak), namun tetap dapat mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
Biaya Kini Disesuaikan dengan Tingkat-Harga Umum
Kebijakan akuntansi:
1.   Dasar Penyajian
2.   Komparabilitas
3.   Persediaan
4.   Aset Tetap
5.   Penyusutan
6.   Penyajian ulang ekuitas pemegang saham
7.   Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham
8.   Laba atau rugi dari posisi moneter

Pendekatan Terhadap Akuntansi Inflasi di Beberapa Negara

Amerika Serikat

Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SAFS ) No. 33 Berjudul “Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap ( sebelum dikurangi dengan depresiasi ) yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 Miliar ( setelah dikurangi dengan akumulasi depresiasi ) untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan dan biaya beli konstan biaya kini. Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No. 33 menemukan bahwa :
1.   Pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FASB membingungkan
2.   Biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda terlalu besar
3.   Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini

Inggris

Komite Standar Akuntansi Inggris ( Accounting Standard Committee-ASC ) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 ( Statement of Standards Accounting Practice-SSAP 16), “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam 2 hal yaitu :
1.   Standar AS menghaaruskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini untuk pelaporan eksternal
2.   Penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan :
1.   Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai pelapor keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis
2.   Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini
3.   Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai

Brasil

Akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2 kelompok pilihan  pelaporan, hukum perusahaan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tanguhan dan deprsiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau depresi (termasuk setiap provisi kerugiaan yang terkait ). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
1.   Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
2.   Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.   Akuntansi inflasi luar negeri.
4.   Menghindari fenomena kejatuhan ganda

Minggu, 30 April 2017

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL: STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

Nama                    : Dani Jaya Putra
NPM                      : 22213008
Kelas                    : 4EB28
Dosen                   : Budiasih, SE., MMSi.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016

PENDAHULUAN

“Harmonisasi” merupakan proses untuk menigkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-prkatik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi ini bebas dari konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi keuangan yang berasal dari berbagai negara. Upaya untuk melakukan harmonisasi standar akuntansi telah dimulai jauh sebelum pembentukan Komite Standar Akuntansi Internasional pada tahun 1973. Harmonisasi akuntansi internasional merupakan salah satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan keuangan. Upaya harmonisasi akuntansi menjadi semakin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembanganya globalisasi bisnis internasional dan pasar surat berhaga, serta meningkatnya pencatuman saham oleh banyak perusahaan.
Standar yang terhamonisai bersifat kompatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Beragam perbedaan utama dalam persyaratan dan oembuatan laporan keuangan di seluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini. Sesuai dengan rencana (IASB, kovergensi standar akuntansi internasional dan nasional mencakup penghapusan berbagai perbedaan secra perlahan melalui upaya kerja sama antara IASB, penentu standar nasional, dan kelompok lain yang menginginkan solusi terbaik bagi persoalan akuntansi dan pelaporan.Oleh karenanya, pemahaman yang medasar harmonisasi dan konvergensi sangat terkait erat.
Konvergensi akuntansi mencakup konvergensi standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian), penyajian terkait penawaran serta berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public, dan standar audit.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi:
1.    Standar akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2.    Pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek
3.    Standar audit

SURVEI KONVERGENSI INTERNASIONAL

Manfaat Konvergensi Internasional

Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat,, mengatakan hal dibawah ini pada September 2004 :
Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan keuangan di Inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang samaoleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat, atau Negara lainnya. Begitu pun juga, persyaratan dan prosedurr audit yang paling efektif kemungkinan besar sama antara di Amerika, Kanada, Cina atau Jerman.Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara laiinya. dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta akan mengurangi biaya akses masuk pasar modal seluruh dunia.

Kritik terhadap Standar Internasional

Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC-komite Standar Akuntansi Internasional dibentuk). Sebagian orang mengatakan bahwa standar akuntansi internasional terlalu sederhana untuk memecahkan maslaah yang rumit. Para kritikus bersikerasbahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting dari akuntans. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasu perbedaan-perbedaan latar belakng, tradisi dan lingkunga ekonomi setiap Negara.
Anggapan bahwa ketika institusi keuangan internasional dan pasar internasional bersikeras menggunakan standar internasional, hanya firmas-firma akuntansi internasional luaslah yang mampu memenuhi tuntutannya. Munculnya pula ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’.
Terkahir, Kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar dan tanpa akuntabilitas public. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah versi dari “big GAAP/little GAAP-(prinsip akuntansi yang berlaku umum besar/kecil)” telah disusun dengan mengacu pada standar internasional bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan disusun mengacu pada standar yang disederhanakan bagi perusahaan-perusahaan lainnya.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama

Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-masalah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri menjadi lebih penting. Masalah-masalah tersebut dapat diselesaikan dengan adanya konvergensi internasional, yang mempermudah akses laporan keuangan untuk lintas batas negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara: (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ –timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi, firma-firma asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical accounting measure –Pengukuran akuntansi kritis yang berlaku di negaranya dan di Negara dimana laporan keuangan tersebut diajukan. Rekonsiliasi lebih sedikit memakan biaya daripada harus mempersiapakan satu perangkat penuh laporan keuangan dibawah prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda.

Evaluasi

Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak dapat sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Jumlah Negara yang menggunakan IFRS bertambah dan kemajuan dalam proses harmonisasi pengungkapan dan audit di nilai mengesankan.
Hal terakhir, perbedaan-perbedaan di setiap Negara mengenai faktor pokok yang menyebabkan adanya variasi dalam praktik akuntansi, pengungkapan, dan audit makin berkurang seiring dengan makin meratanya pasar modal dan pasar barang di seluruh dunia.

IKHTISAR ORGANISASI BESAR INTERNASIONAL YANG MENDUKUNG KONVERGENSI AKUNTANSI

Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menetukan standar akuntansi internasioanl dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional:
1.      International Accounting Standards Board (IASB)
2.      Commision of the European Union (EU)
3.      Internasional Organization of Securities Commisions (IOSCO)
4.      Inernational Federation of Accountants (IFAC)
5.      United Nation Intergovernmental Working Group of Experts on Standard of Accounting And Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD)
6.      Organization for Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group).

International Accounting Standards Board (IASB)

International Accounting Standards Board (IASB), yang tadinya bernama IASC, merupakan badan penetapan standar independen untuk sektor pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi prodesional di sembilan negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001. Sebelum direstrukturisasi, IASC mengeluarkan 41 Standar Akuntansi Internasional (IAS) dan Kerangka Kerja dalam Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan. IASB memiliki tujuan sebagai berikut :
1.    Mengembangkan untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya.
2.    Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3.    Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
4.    Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International dan Standar Pelaporan Keuangan International.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO

IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru

IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
1.    Dewan Pengawas, IASB memiliki 22 pengawas: enam dari Maerika Utara, enam dari Amerika Utara, enam dari Eropa, enam dari wilayah Asia/Pasifik, dan empat dari wilayah lainnya.
2.    Badan Pengurus IASB, Badan ini membangun dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keudalam dalam berbisnis.
3.    Dewan Penasihat Standar, Dewan Penasihat Standar yang anggotanya ditunjuk oleh pengawas. Tanggung jawab yang dilakukan adalah memberikan nasihat pada badan pengurus mengenai agenda dan prioritasnya, memberikan informasi pada badan pengurus mengenai gambaran kepengurusan dan individu yang ada dalam dewan ini dalam kegiatan-kegiatan pembuatan standar utama, dan memberikan nasihat lainnya kepada badan pengurus dan pengawas.
4.    International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC), IFRIC menginterpretasi penggunaan Standar Akuntansi Internasional dan Standar Laporan Keuangan Internasional dan memberikan arahan interpretasi naskah dan meninjau komentar publik mengenai naskah tersebut, serta mendapatkan persetujuan dari badan pengurus untuk menyetujui interprestasinya.
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB

IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut digunakan oleh banyak negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan, diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS, dan diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS

Selama tahun 1990-an, Securities and Exchange Commission (SEC) berada di bawah tekanan yang main kuat untuk membuat pasar saham AS lebih bisa diakses oleh para penerbit efek non-Amerika. Saat itu, SEC memberikan dukungan dalam laporan keuangan yang digunakan dalam pelaporan keuangan lintas batas. Namun, SEC menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
·         Standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
·         Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
·         Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti.
Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

UNI EROPA

Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
·         Meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa.
·         Menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative.
·         Mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk. Pedoman Komite Eropa kini menaungi seluruh aspek hukum perusahaan. sebagian pedoman memiliki hubungan langsung dengan akuntansi. Banyak pengamat menganggap Pedoma Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan sebagai pedoman yang terpenting jika dilihat dari segi sejarah dan isinya.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa. Baik perusahaan negeri maupun swasta di atas kriteria ukuran minimum tertentu haruslah penuh.
Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanaan Konsolidasi. Saat itu, laporan keuangan konsolidasi merupakan pengecualian. Laporan tersebut tadinya merupakan norma-norma di Irlandia, Belanda, dan Inggris, dan Jerman yang menuntut konsolidasi anak perusahaan Jerman.
Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory). Intinya, pedoman ini menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor. Kualifikasi ini menuntut audtor yang berpendidikan dan terlatih serta independen.

Sudahkah Penyelarasan Yang dilakukan Uni Eropa Berhasil ?

Pedoman keempat dan ketujuh memiliki dampak yang drmatis terhadap pelaporan keuangan di seluruh Uni Eropa, yang membawa akuntansi disemua negara anggotanya menuju level yang baik dan seragam. Uni Eropa menyelaraskan penyampaian akun laba dan rugi da neraca serta menambahkan informasi tambahan minimum, terutama pengungkapan dampak peraturan pajak terhadap hasil yang dilaporkan.Hal ini mempercepat perkembangan akuntansi di negara – negara Uni Eropa dan juga mempengaruhi akuntansi di negara tetangga yang bukan anggota Uni Eropa.
Namun keberhasilan usaha penyelarasan Uni Eropa menjadi perdebatan.Sebagai contoh, negara – negara anggota umumnya tidak mengesampingkan peraturan akuntansi yang ada di negara mereka saat mengadopsi pedoman Uni Eropa. Hal yang terjadi adalah, negara – negara tersebut menyesuaikan peraturan baru terhadap peraturan mereka yang telah ada. Masalah lainnya adalah sejumlah mana negara – negara anggota mematuhi pedoman yang ada.

Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa

Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan penyalarasan akuntansi. Pendekatan ini bernama stategi akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan – perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya kana bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi Uni Eropa. Komisi eropa pun menekankan bahwa Uni Eropa perlu memperkuat komitmennya pada proses penyusunan standar internasional yang menawarkan solusi yang paling efiseien dan cepat bagi perusahaann – perusahaan beroperasi dalam skala internasional.
Ditahun 2000, Komisi eropa mengadopsi stategi pelaporan keuangan yang baru. Landasan dari strategi ini adalah peraturan – peraturan yang sudah ada bahwa semua perusahaan Uni Eropa yang terdapat dalam pasar yang sudah diatur, termasuk bank, perusahaan asuransi, dan UKM, harus menyusun akun rekonsiliasi berdasarkan IFRS. UKM yang tidak terdatra dan tidak dilindungi, tetpi perusahaan – perusahaan itu dapat megadopsi IFRS dengan sukarela, terutama jika sedang mencari modal internasional.Parlemen eropa mengesahkan proposal ini, dan Dewan Uni Eropa mengadopsi perundang – undang penting tahun 2002.
Peraturan ini mempengaruhi 7000 perusahaan Uni Eropa yang tedafatr (disbanding dengan hamper 3000 perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dan menggunakan IFRS pada tahun 2001). Peraturan ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan lintas – batas dalam jasa keuangan guna menciptakan pasar yang digabkan secraa penuh, dengan membantu membuat informasi keuangan lebih transparan dan sebanding.
Agar menjadi terikat secara hukum, IFRS harus diadopsi oleh Komisi Eropa. Hla yang termasuk ke dalam peraturan di atas adalah mekanisme pengesahan dua tingkat yang didirikannya Komite Regulasi Akuntansi (ARC), badan pengurus Uni Eropa yang diwakili oleh negara anggota. Pada mulanya, IFRS diberikan tinjauan dan opini teknis oleh Kelompok Penasihat Pelaporan Keuangan Eropa (EFRAG), organisasi sektor usaha yang terdiri atas auditor, penyusun, perumus standar nasional, dan lainnya.

ORGANISASI INTERNASIONAL KOMISI PASAR MODAL (IOSCO)

Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil, efisien dan sehat:
Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap proyek-proyek IASB.

INTERNATIONAL FEDERATIOAN OF ACCOUNTANTS (IFAC)

Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti. Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat :
1.      Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
2.      Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
3.      Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
4.      Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
5.      Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum
Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :
1.      International Accounting Education Standards Board
2.      International Auditing and Assurance Standards Board
3.      International Ethics Standards Board for Accountants
4.      International Public Sector Accounting Standards Board
Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
1.      Panel Penasihat Pemenuhan
2.      Komite Negara Berkembang
3.      Komite Pencalonan
4.      Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
5.      Komite Usaha Kecil Menengah
6.      Komite Auditor Transnegara
Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :
1.      Pengenalan Kerja
2.      Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
3.      Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
4.      Bukti Audit
5.      Penggunaan Kerja Lainnya
6.      Area Khusus
IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.

KELOMPOK KERJA PARA AHLI ANTARPEMERINTAHAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA DALAM INTERNATIONAL STANDARDS OF ACCOUNTING AND REPORTING (ISAR)

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR membahasa dan menerbitkan praktik terbaik, termasuk yang direkomendasikan oleh IASB.
ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.

ORGANIZATION FOR ECONOMIC COOPERATION AND DEVELOPMENT (OECD)

OECD merupakan organisasi internasional yang terdiri atas 30 negara perekonomian pasar. Badan pengurus OECD bernama Dewan OECD dan memiliki jaringan sekitar 200 komite dan kelompok pekerja. OECD memublikasikan Tren Pasar Keuangan dua kali setahun, yang menilai tren dan prosepek di pasar keuangan nasinal dan internasional dalam wilayah OECD. Deskripsi dan analisis struktur dan peraturan pasar sekuritas sering kali dipublikasikan baik sebagai publikasi OECD atau sebagai fitur istimewa dalam Tren Pasar Keuangan. Kegiatan pentingnya adalah memajukan pengaturan yang baik di sektor negara maupun swasta.

KESIMPULAN

Banyak orang sekarang yakin bahwa penggabungan internasional merupakan hal yang penting untuk mengurangi peraturan yang merintangi sehingga menjadikan usaha penggalangan modal lintas batas lebih mudah.Perdebatan sekarang tidak lagi mengenai bagaimana melakukan penggabungan atau apakah harus melakukan penggabungan. Meskipun perbedaan negara dalam faktor lingkungan yang mempengaruhi perngembangan akuntansi (misalnya system pemguasaan dan keuangan badan hokum) masih aka nada, sistm pelaporan keuangan akan bergabung sering dengan pasar modal internasional yang lebih berorientasi pada investor. Badan standar akuntansi internasional sedang berada di pusat pergerakannya.Sekarang ini, sulit untuk menangani masalah peratuan dalam psar modal dan bursa saham tanpa mempertimbangkan penggabungan prinsip akuntansi, pegungkapan dan atau audit.
Referensi:
Choi, Freerick D. S, dan Meek, Gary K,. 2010. Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat

Sabtu, 15 April 2017

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL: TRANSLASI MATA UANG ASUNG

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
TRANSLASI MATA UANG ASING

Nama                   : Dani Jaya Putra
NPM                    : 22213008
Kelas                    : 4EB28
Dosen                   : Budiasih, SE., MMSi.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016



PENDAHULUAN

Perusahaan dengan kegiatan operasional luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pemaba informasi mengenai operasional perusahaan global. Untuk itu, laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan yang dihitung dengan mata uang asing dilaporkan lagi terhadap mata uang yang digunakan laporan induk perusahaan. Proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya disebut transali mata uang asing (translation). Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabilitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam satu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya. Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing :
1.      Mencatat transaksi mata uang asing ;
2.      Memperhitungkan efekna perusahaan terhadap tanslasi mata uang ; dan
3.      Berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Untuk tujuan pembukuan, aset tau kewajiban mata uang asing dikatakan rentan risiko keuangan jika tingkat perubahan pada mata uang asing yang ditranslasikan menyebabkan perubahan pada (laporan) padanannya mata uang induk perusahaan.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI

Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter. Neraca mata uang asing ditranslasikan terhadap pendanaannya mata uang domestik oleh nilai tukar mata uang asing: harga satu buah unit mata uang diartikan dalam mata uang lainnya. Peserta pasar termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkanoleh jaringan komunikasi modern. pasar translasi matauang asing memfasilitasi transfer pembayaran internasional (seperti dari importir ke eksportir). Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau di pasar swap. Pembelian/penjualan mata uang asing di tempat normalnya harus segera disampaikan, yaitu sekitar dua hari kerja.
Kurs pada pasar spot bersifat langsung atau tidak langsung. Pada translasi langsung, kurs menetapkan jumlah unit mata uang domestik yang dibutuhkan untuk mendapatkan unit ata uang asing. Kurs di pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, antara lain:
a.       Perbedaan tingkat inflasi antar negara,
b.      Perbedaan pada saham nasional, dan
c.       ekspektasi mengenai arah mata tingkat mata uang selanjutnya.
Neraca hasil translasi mata uang asing bisa dilakukan baik dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung. Padanannya mata uang domestik didapatkan dengan cara mengalikan neraca mata uang asing dengan nilai tukar mata uang asing secara langsung atau membagi neraca mata uang asing dengan translasi tidak langsung.

Transaksi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Translasi di pasar ini mendapatkan potongan di pasar spot. Pasar forward dan pasar spot sering menawakan bid (penawaran) dan ask (permintaan). Translasi bid adalah apa yang dibayar oleh perantara mata uang asing kepada anda untuk mata uang asing. Translasi ask adalah tingkat dimana perantara akan menjual mata uang asing kepada anda.

MASALAH

Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan lebih sulit daripada mentranslasikan per inchi atau kaki terhadap padannya mterik tersebut. Namun, biar bagaimanapun nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING

Tiga kurs translasi di bawah yang dapat digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik, antara lain:
1.      Kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2.      Kurs historis, adalah translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3.      Kurs ratarata, adalah nilai ratarata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini. Oleh karena itu kurs ini hanya merupakan variasi pada kurs historis atau saat itu.
Penggunaan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan atau penurunan padanannya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dengan fluktuasi dalam nilai tukar mata uang asing di antara periode pelaporan. Lalu, penggunaan kurs saat ini menimbulkan keunutngan atau kerugian.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi, antara lain:
1.      Gains and losses settled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi labil), muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian.
2.      Gains or losses unsettled transactions (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
Terdapat tiga permasalahan utama yang berhubungan dengan tingkat fluktuasi translasi mata uang, antara lain :
1.    Nilai tukar bagaimana yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik?
2.    Aset dan kewajiban dengan mata uang asing mana yang terkena nilai tukar mata uang asing?
3.    Bagaimana perhitungan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing?

Transaksi Mata Uang Asing

Transaksi mata uang asing akan muncul saat perusahaan membeli atau menjual produk yang pembayarannya menggunakan mata uang asing atau juga saat pinjam meminjam dengan mata uang asing.
Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan sat mata uang akaan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Mata uang fungsional suatu perusahaan adalah mata uang utama yang digunakan untuk menjalankan bisnis, menghasilkan, dan menghabiskan kas.
FAS No.52, keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
1.    Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
2.    Pada tiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang asing selain mata uang fungsional pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tukar saat itu.

Prespektif Transaksi Tunggal

Pada prespektif transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil/tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.

Prespektif Transaksi Ganda

Pada prespektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yyang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Metode translasi mata uang asing dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe :
1.    Metode nilai tukar tunggal, untuk mengembalikan neraca asing ke dalam padanannya mata uang domestik.
2.    Metode nilai tukar mata uang ganda.

Metode Nilai Tukar Tunggal

Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu, terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
Pada metodetunggal, laporan keuangan operasional asing (yang dilihat oleh induk perusahaan sebagai satu kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis.

Metode Nilai Tukar Ganda

Metode nilai tukar ganda mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi mata uang asingnya.
1.    Metode Current-Noncurrent, aset lancar yang dimiliki anak  perusahaan saat itu ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan.
2.    Metode Moneter-Nonmoneter, menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter ditranslasikan dalam kurs historis. Oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan padanannya mata uang domstik yang merefleksikan nilai yang dapat dicapai atau nilai penyelesaian. Metode ini juga bergantung pada skema klasifikasi untuk menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
3.    Metode kurs sementara, dengan metode ini translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item yang dihitung; hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja atau dengan kata lain translasi mata uang asing disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Pada metode ini,item moneter seperti kas, piutang , dan utang ditranslasikan dalam kurs saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Metode ini memberikan banyak keuntungan dan kerugian.

Kurs Saat Ini yang Sesuai

Nilai tukar mata uang asing yang sesuai harus merefleksikan realitas bisnis dan ekonomi sedalam mungkin. Nilai tukar pasar bebas untuk transaksi spot di negara di mana akun yang ditranslasikan berasal, merupakan nilai tukar yang sesuai untuk menghitung nilai transaksi pada saat itu. terkadang sebuah negara mengaplikasikan nilai tukar berbeda terhadap transaksi yang berbeda. Dalam situasi seperti itu, kita harus memilih salah satu diantara nilai tukar yang ada. Beberapa kemungkinan berikut ini yang disarankan antara lain:
1.    Nilai tukar pembagian dividen,
2.    Nilai tukar pasarbebas, dan
3.    Nilai tukar penalty atau preference teraplikasi, seperti yang diasosiasikan dengan impor dan ekspor.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing

1.    Penangguhan, meniadakan penyesuaian translasi mata uang asing pada pencatatan lancar biasanya dianjurkan karena penyesuian tersebut merupakan hasil dari proses penyajian ulang. Perubahan pada mata uang domestik padanannya pada aset bersin anak perusahaan tidak akan diakui dan tidak memiliki efek pada arus kas mata uang lokal yang dijalankan oleh asing.
2.    Penangguhan dan Amortisasi, beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta amortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Di sini, translasi mat uang asing keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi terhadap masa penggunaan aset, berarti, ianggap sebagai laba dengan cara yang sesuai dengan beban depresiasinya.
3.    Penangguhan Sebagian, pilihan ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja.
4.    Tidak Ada Penangguhan, pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan di seluruh dunia adalah untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dalam laporan laba rugi. Pilihan ini memandang segala tipe penangguhan adalah palsu dan salah.

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

1.    Pra-1965, sebelum tahun 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent.
2.    1965-1975, ARB No.43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Translasi mata uang asing seluruh pembayaranan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perubahan tersebut memberikan pilihan bagi perusahaan dalam ARB No.43.
3.    1975-1981, Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumya, FASB mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara.
4.    1981-sekarang, pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. Kebanyakan 200 surat yang diterima berhubungan dengan FAS No.8, meminta untuk mengubahnya.

GAMBARAN STANDAR NO.52/STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21

FAS No.52 dan Versi baru IAS 21 bertujuan untuk :
1.    Menampilkan, dalam laporan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional).
2.    Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Jika mata uang fungsional adalah mata uang asing yang tercatat dan dimasukkan, maka laporan keuangannya ditranslasikan ke dalam dolar menggunakan metode kurs saat ini.

Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional

Saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional asing gabungan, laporan keuangan mata uang asing tersebut akan dihitung terhadap dolar menggunakan metode kurs sementara.

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuanna dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

PERMASALAHAN PERHITUNGAN

1.      Prespektif Laporan
2.      Harga Perolehan
3.      Laba Terkelola

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh dibawah nilai aslinya. Pada saat yang bersamaan laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan depresiasi biaya. Metode kurs sementara memeiliki batasan tersendiri, yaitu : Translasi mata uang asing pada kurs historis akan bernilai hanya jika tingkat inflasi antara negara tempat anak perusahaan dan negara induk perusahaan berkorelasi negatif dengan nilai tukar.

REFERENSI :


Choi, Freerick D. S, dan Meek, Gary K,. 2010. Akuntansi Internasional Buku 1 Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Hal.231-266.

Senin, 03 April 2017

AKUNTANSI INTERNASIONAL: PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Nama                   : Dani Jaya Putra
NPM                    : 22213008
Kelas                    : 4EB28
Dosen                   : Budiasih, SE., MMSi.

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
2016

PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.  Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat. Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.
Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Praktik pengungkapan laporan tahunan memperlihatkan respon manajer terhadap kebutuhan pengaturan pengungkapan dan insentif mereka untuk menyediakan laporan keuangan pengguna secara sukarela.
Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam kesetaraan pasar dunia. Informasi progresif terdri dari: (1) Perkiraan ramalan pendapatan, laba (rugi), arus kas, pengeluaran modal dan hal-hal keuangan lainnya; (2) nformasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi di masa depan yang tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiscal dan proyeksi jumlah; dan (3) Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.
Pengungkapan Segmen
Investor dan analis menuntut hasil perusahaan industri dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen lebih membantu pengguna laporan keuangan untuk  memahami bagaimana bagian-bagian perusahaan menata semuanya. Setelah itu, alur produk dan wilayah di dunia memiliki resiko yang beragam, pengembalian dan kesempatan. Pemisahan jalur usaha dan area geografis harus membuat penilaian yang lebih terpapar tentang keseluruhan perusahaan.
Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Laporan pertanggungjawaban social mengacu pada pengukuran dan kommunikasi informasi tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas social dan lingkungan. Hal ini mencerminkan sebuah kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan kinerja terhadap lingkungan social mereka seperti halnya laporan keuangan yang mereka bagikan kepada pemegang saham.
Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi Yang Digunakan
Laporan tahunan bisa meliputi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik. Pengungkapan tersebut meliputi (1) laporan ulang yang mudah tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing, (2) pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya, (3) posisi dan laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan standar akuntansi kedua dan (4) sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip akuntansi kedua. Beberapa perusahaan mempersiapkan laporan keuangan yang sesuai denggan standar akuntansi lebih bisa diterima daripada standar domestic (utamanya IFRS atau GARPAS), atau yang sesuai dengan standar domestic dansesuai dengan ketetapan prinsip akuntansi yang kedua.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaanperusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan. Diantara pemrasalaha pengelolaan perusahaan adalah hak perlakuan pemegang saham. Struktur internal pengelolaan perusahaan dan praktiknya sangat beragam di seluruh dunia, mencerminkan pernbedaan budaya, sumber tradisi keuangan, pola pemisahan kepemilikan perusahaan dan sistem hukum dan kerangka kerja.

Organization for Economicc Cooperatioan and Development (OECD) mengeluarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang telah direvisi tahun 2004, memaparkan 6 (enam) prinsip dasar pengelolaan perusahaan.
Pengungkapan harus mencakup, tetapi  tidak terbatas pada materi informasi:
Hasil keuangan dan usaha perusahaan;
Sasaran perusahaan;
Kepemilikan saham mayoritas dan hak voting;
Kebijakan pembayaran gaji bagi anggota direksi dan eksekutif utama dan informasi mengenai anggota direksi, termasuk kelayakan mereka dianggap independen oleh direksi;
Transaksi dengan pihak terkait;
Faktor resiko terduga;
Isu-isu menyangkut pegawai dan pemegang saham lainnya;
Struktur dan kebijakan pemerintah, khususnya isi dari hukum kebijakan perusahaan dan proses dimana hal ini ditetapkan.
Informasi harus disiapkan dan diungkapkan sesuai dengan standar kualitas tinggi akuntansi dan keuangan dan pengungkapan non-finansial;
Audit tahunan darus dilaksanakan oleh pihak independen, kompeten dan auditor bermutu dalam rangka untuk memberikan sebuah sasaran eksternal dan asuransi untuk direksi dan pemegang saham dimana laporan keuangan memperlihatkan kedudukan dan performa keuangan dengan wajar dan perusahaan dalam sebuah aspek;
Auditor dari pihak luar sebaiknya harus bisa bertanggung jawab kepada pemegang saham dan berkewajiban kepada perusahaaan untuk bertindak professional dalam melakuka audit;
Saluran untuk menyebarkan informasi harus seimbang, tepat waktu dan dapat diakses oleh pengguna dengan biaya efisien;
Rancangan kerja pengelolaan perusahaan harus dilengkapi dengan sebuah pendekatan efektif yang mengarah dan mengangkat ketentuan analis atau nasihat dari analis, broker, agen rating dan lain sebagainya yang sesuai dengan keputusan investor, bebas dari permasalahan bunga yang mungkin membahayakan integritas analisis atau nasihat mereka.
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
World Wide Webterus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi dengan media cetak yang selalu mendapat peran kedua. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui web adalah Extensible Bussiness Reporting Language (XBRL), yaitu sebuah sistem penamaan informasi atau data. “TANDA” data yang bekerja seperti barcode, menggambarkan informasi keuangan yang mereka pasangkan. Sekali ditetapkan, XBRL akan secara otomatis menerjemahkan informasi bisnis apa pun yang dikehendaki – kata-kata atau angka- sehingga informasi hana perlu  dimasukkan sekali.
Pengelompokkan XBRL telah dikembangkan untuk GAAP AS dan Jerman serta untuk IFRS yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi ini.
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
Pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan dari Negara dengan pasar yang baru muncul biasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya daripada perusahaan dari Negara berkembang. Level pengungkapan yang rendah di Negara dengan pasar yang baru muncul konsisten dengan sistem pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka. Akuitas pasar tidak berkembangdengan baik, bank dan orang dalam seperti kelompok keluarga menyediakan keuangan yang paling besar dan pada umumnya hanya ada sedikit tuntutan untuk bisa dipercaya, pengungkapan kepada pihak public yang tepat waktu daripada lebih mengembangkan ekonomi.
IMPLIKASI BAGI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER

Pengguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan keuangan yang luas. Walaupun para manajer di berbagai perusahaan terus terpengaruh dengan biaya pengungkapan informasi kepemilikan, tingkat pengungkapan yang bersifat keharusan dan sukarela terus meningkat di seluruh dunia. Manajer yang memutuskan untuk mempertinggi pengungkapan di area investor dan analis yang dianggap penting, seperti segmen dan rekonsiliasi pengungkapan bisa mendatangkan keuntungan yang kompetitif terhadap perusahaan dengan kebijakan pengungkapan yang terbatas.